12/04/2013

Keistimewaan Akidah Islamiyah


Menurut Syekh Muhammad Ibrahim al-Hamd, akidah islamiyah yang tercermin di dalam akidah ahlus sunnah wal jama’ah, memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki akidah mana pun. Hal itu tidak mengherankan, karena akidah tersebut diambil dari wahyu yang tidak tersentuh kebathilan dari arah mana pun datangnya.[i] Keistimewaan tersebut, antara lain sebagai berikut:
1.    Diambil dari sumber pengambilan yang murni. Akidah Islamiyah berpegang pada al-Qur’an, as-Sunnah, dan ijma‘ salafus shalih. Jadi akidah islamiyah diambil dari sumber yang jernih dan jauh dari kekeruhan hawa nafsu serta syahwat. Keistimewaan ini tidak dimiliki oleh berbagai mazhab, millah, atau ideology lainnya di luar akidah Islam.
2.      Jelas, mudah, dan terang. Tidak ada kekaburan, kerancuan, maupun kebengkokan di dalamnya. Karena lafazhnya begitu jelas dan maknanya begitu gambling, sehingga bisa dipahami oleh orang awam sekalipun.
3.      Umum, universal, dan berlaku di segala zaman, tempat, umat, dan keadaan. Akidah Islam berlaku bagi generasi awal hingga akhir, bangsa Arab maupun yang bukan. Bahkan segala urusan tidak berjalan tanpa adanya akidah Islam. [ii]
4.      Mengangkat derajat para penganutnya, barangsiapa yang menganut akidah Islam, lalu pengetahuan dan kesehariannya mengalami peningkatan karenanya, maka Allah akan menaikan derajatnya dan menyebarluaskan kemuliaannya di tengah khalayak, baik dalam skala individu maupun kelompok. Hal itu dikarenakan, akidah merupakan hal terbaik yang didapatkan oleh hati dan dipahami oleh akal. [iii]
5.      Memengaruhi akhlak dan interaksi sosial. Perilaku adalah buah dari akidah yang diyakini seseorang, dan efek dari agama yang dianut. Karena itu, akidah Islam, memerintahkan kepada para penganutnya agar mengerjakan segala macam kebajikan dan melarangnya dari segala macam keburukan. Baik dari segi perilakunya ataupun ideologinya.
6.      Mengakomodasi kepentingan ruh, hati, dan tubuh. Tidak ada aspek yang lebih diunggulkan atas aspek lainnya. Sesuatunya berjalan dengan sangat cermat, harmonis, dan seimbang. Kendati Islam memberikan perhatian yang besar pada aspek penyucian jiwa dan peningkatannya ke derajat kemuliaanm Islam juga tidak mengabaikan hak-hak inderawi atau tubuh. Salah satu buktinya adalah perintah-perintah Allah yang berkaitan mengonsumsi makanan atau minuman yang halal, membina keluarga, dan mengeksplorasi apa-apa yang diberikan Allah untuk kehidupan hamba-hamba-Nya. [iv]


[i] Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, Karakteristik Pengikut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Buletin Dakwah An Nur, IV/No: 140/Jumaat II/Rabiul Awal, 1419 H.
[ii] Rosihan Anwar, (2008), Akidah Akhlak, Bandung : Pustaka Setia, hlm. 17-19
[iii] Ibnu Sa’ad, Tandzih Ad-Dien Wa Hamalatihi Wa Rijalihi, hlm. 444
[iv] Rosihan Anwar, op.cit, hlm. 22-32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak berupa komentar :